Honda CBX 200 Strada (2000)

Technical Specifications
Honda CBX 200 Strada (2000)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air-cooled, 4-stroke, single cylinder, OHC
63.5 x 62.2 mm
196.9 cc
2 valves per cylinder
9.0:1
18.1 hp (13.5 kW) @ 8500 rpm
16 Nm (11.8 ft. lbs) @ 7000 rpm
Carburettor
6-speed
Chain
Manual, Multiplate Wet Clutch
CDI-AC, Magneto
Kick & electric starter
Mechanical Oil pump

ND x 24 EP U9 / NGK DP8EA-9
12 V - 7 Ah

Dimensions
Frame type
Castor
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)



2029 mm
747 mm
1093 mm
1319 mm (51.9 inches)
781 mm (30.7 inches)

119 kg
13 litres

Telescopic, coil spring, oil damped
Swinging arm, coil spring, oil damped, spring pre-load
2,75 - 18 42L
100/90 - 18 M/C - 56P
Single disc 240 mm with 2-piston calipers
Drum 130 mm

Picture: http://curvascariocas.blogspot.com/2010_10_01_archive.html

Jawa 125 Travel (2000)

Technical Specifications
Jawa 125 Travel (2000)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air cooled, single cylinder, 4-stroke
56.5 x 49.5 mm
124 cc
2 valves per cylinder
9.1:1
9.5 hp (7.1 kW) @ 8700 rpm
9.5 Nm (7 ft. lbs) @ 7000 rpm
Carburetors
5-speed
Chain

Transistorized with electronic advance
Electric starter
Wet sump




Dimensions
Frame type
Castor
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)



2130 mm (83.9 inches)
788 mm (31 inches)
800 mm (31.5 inches)
1370 mm (53.9 inches)
750 mm (29.5 inches)

124 kg
13.5 litres

Telescopic, coil spring, oil damped
Swinging arm, coil spring, oil damped, spring pre-load
1.85-R18
2.00-R18
Single disc 265 mm with 2-piston calipers
Drum 160 mm

Picture: http://www.autoskolaslany.cz/sluzbyslajchrt.htm

Suzuki SV 400 S (2001)

Technical Specifications
Suzuki SV 400 S (2001)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid cooled, 90° v-twin, 4-stroke, DOHC
72.0 x 49.0 mm
399 cc
4 valves per cylinder
11.8:1
53 hp (39.5 kW) @ 10500 rpm
41 Nm (30.2 ft. lbs) @ 8000 rpm
Carburetors, BDSR36
6-speed
Chain
Wet multiple plate, coil springs
Electronic ignition (transistorized)
Electric starter
Wet sump



1st 2.461
2nd 1.777
3rd 1.380
4th 1.125
5th 0.961
6th 0.851
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Diamond
25°
2040 mm (80.3 inches)
740 mm (29.1 inches)
1130 mm (44.5 inches)
1415 mm (55.7 inches)
785 mm (30.9 inches)
140 mm (5.5 inches)
167 kg
16 litres

Telescopic, coil spring, oil damped
Swinging arm, coil spring, oil damped, spring pre-load
120/60-R17
160/60-R17
Dual disc 290 mm with 2-piston calipers
Single disc 220 mm with 1-piston calipers

Picture: http://www.suzukicycles.org/SV-series/SV400-SV400S.shtml

BMW R 850 C (1998)

Technical Specifications
BMW R 850 C (1998)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Oil/air cooled, 2 - cylinders boxer, 4-stroke
87.5 x 70.5 mm
848 cc
4 valves per cylinder
10.3:1
50 hp (37.3 kW) @ 5250 rpm
71 Nm (52.4 ft. lbs) @ 4750 rpm
Electronic intake pipe injection
5-speed
Cardan
Single-disc dry clutch, hydraulically operated
Electronic ignition, Bosch Motronic MA 2.4
Electric starter
Wet sump




Dimensions
Frame type

Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)

Suspension (rear)



Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Three-section composite frame consisting of front and rear
section, load bearing engine
29.5°
2340 mm (92.1 inches)
1050 mm (41.3 inches)
1130 mm (44.5 inches)
1650 mm (65 inches)
740 mm (29.1 inches)

256 kg
17 litres

BMW Motorrad Telelever; stanchion diameter 35 mm,
central strut, 144 mm travel
Die-cast steel single-sided swinging arm with
BMW Motorrad Monolever; WAD strut (travel-related
damping), spring pre-load adjustable to continuously
variable levels by means of hydraulic handwheel, 10
100/90-R18
170/80-R15
Single disc 305 mm with 4-piston calipers
Single disc 285 mm with 2-piston calipers

Picture: http://cheapertracks.com/eBay%20Sales/BMW%20Bike/Bike.htm

Cara Menghilangkan Tattoo Dengan Laser

tattoo cewek sexyBanyak alasan kenapa seseorang memilih untuk menghilangkan tattoo tubuh yang sudah dibuat, bisa karena sudah bosan dengan gambar tersebut, alasan religius atau karena faktor lainnya.

Penghilangan tattoo dengan prosedur laser biasanya akan membutuhkan beberapa kali kunjungan, dengan setiap kunjungan hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Anestesi dapat diperlukan atau juga tidak, tergantung dari kebutuhannya.

Cara penghilangan tattoo dengan sinar laser adalah dengan mengirim sinar gelombang pendek dari cahaya melalui lapisan paling atas dari kulit, dimana energi laser tersebut diarahkan pada pigmen yang terdapat pada tattoo sehingga memecah pigmen tersebut untuk kemudian akan dikeluarkan oleh sistem kekebalan tubuh.

Pada saat proses pelaseran tersebut, mungkin akan terasa sama tidak nyamannya seperti saat pembuatan tattoo tubuh. Proses perawatan luka akibat laser tersebut juga akan sama seperti setelah selesai pembuatan tattoo. Tetapi biasanya, biaya yang dikeluarkan untuk proses penghilangan tattoo akan menjadi lebih mahal bila dibandingkan dengan saat pembuatan tattoo. Hal ini karena proses penghilangan tattoo tubuh tersebut biasanya akan membutuhkan beberapa kali kunjungan hingga hilang sepenuhnya.

Meskipun tattoo termasuk dalam seni untuk menghias tubuh, tetapi karena sifatnya yang permanen maka sebaiknya pikirkan masak-masak sebelum ingin membuat tattoo tubuh.

Dan bila sudah mantap ingin membuat tato tubuh, sebaiknya pilih studio tattoo profesional dengan peralatan yang aman & hygienis, serta selalu meminta seniman tato agar menggunakan sarung tangan & jarum baru untuk sekali pakai untuk digunakan saat membuat tattoo tubuh.

Suzuki SV 400 (1998)

Technical Specifications
Suzuki SV 400 (1998)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid cooled, 90° v-twin, 4-stroke, DOHC
72.0 x 49.0 mm
399 cc
4 valves per cylinder
11.8:1
53 hp (39.5 kW) @ 10500 rpm
41 Nm (30.2 ft. lbs) @ 8000 rpm
Carburetors, BDSR36
6-speed
Chain
Wet multiple plate, coil springs
Electronic ignition (transistorized)
Electric starter
Wet sump




Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Diamond
25°
2070 mm (81.5 inches)
750 mm (29.5 inches)
1060 mm (41.7 inches)
1430 mm (56.3 inches)
785 mm (30.9 inches)
140 mm (5.5 inches)
163 kg
16 litres

Telescopic, coil spring, oil damped
Swinging arm, coil spring, oil damped, spring pre-load
120/60-R17
160/60-R17
Single disc 290 mm with 2-piston calipers
Single disc 220 mm with 1-piston calipers

Picture: http://www.suzukicycles.org/SV-series/SV400-SV400S.shtml

Cara Merawat Tattoo yang Baru Dibuat

tattoo cewek telanjangPerawatan yang dilakukan setelah menjalani pembuatan tattoo tubuh dapat beragam, tergantung dari jenis & luas tattoo yang dibuat. Meskipun demikian terdapat perawatan standar yang dapat dilakukan sesuah membuat tattoo tubuh sebagai berikut ini :

Ganti perban setelah 24 jam. Oleskan salep antibiotik pada kulit yang di tattoo hingga sembuh.

Jaga supaya area tubuh yang di tato tetap bersih dengan cara membersihkan area kulit tersebut dengan sabun & air serta keringkan dengan cara ditepuk jangan digosok.

Gunakan pelembap kulit. Oleskan pelembap kulit pada area yang di tattoo beberapa kali sehari.

Hindari paparan sinar matahari. Lindungi area yang ditattoo dari sinar matahari setidaknya selama beberapa minggu.

Pilih pakaian yang akan digunakan. Jangan gunakan pakaian yang dapat menempel pada area kulit yang di tattoo tersebut.

Biarkan area kulit di sekitar wilayah tattoo tersebut untuk pulih setidaknya dalam waktu 2 minggu. Jangan cabut bekas luka yang mengering (keropeng) yang ada, karena dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi serta merusak gambar yang dibuat & dapat menimbulkan bekas luka.

Jika khawatir tattoo yang dibuat ternyata infeksi atau luka yang timbul tidak sembuh dengan semestinya, sebaiknya konsultasi ke dokter. Jika ingin menghilangkan tattoo tersebut, dapat konsultasi ke dokter kulit untuk melakukan prosedur laser pada kulit ataupun prosedur lainnya.

Raga Dundang

(Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat)

Tersebutlah sebuah cerita tentang seorang pemuda bernama Raga Dundang yang mempunyai kerbau sebanyak seratus tiga puluh ekor. Kerbau yang terbesar bernama si Pendok dan yang paling kecil diberi nama si Pendek Gendang. Kerbau-kerbau itu sering digembalakan oleh Raga Dundang di sebuah gunung yang terkenal dengan nama Gunung Tela. Akibat dari seringnya kerbau-kerbau itu mendatangi Gunung Tela, maka di salah satu bagian lereng gunung itu terbentuk sebuah alur yang dari kejauhan tampak bagaikan sebuah sungai yang membelah gunung.

Sedangkan apabila kerbau-kerbaunya ingin berkubang, maka Raga Dundang akan membawa mereka ke sebuah muara sungai yang berada di pantai yang bernama Selong. Di sanalah kerbau-kerbau itu minum dan berkubang sepuas-puasnya. Setelah puas berkubang, Raga Dundang kemudian akan menggembalakan mereka ke sebuah padang rumput yang bernama Panoq. Padang rumput yang berada di Desa Rembitan ini dipilih karena letaknya yang relatif dekat dengan muara jika dibandingkan dengan padang rumput yang ada di Gunung Tela.

Pada saat menggembalakan kerbau-kerbaunya di padang Panoq inilah ia selalu didatangi oleh seorang lelaki yang usianya baru sekitar 17 atau 18 tahun. Lama kelamaan, karena sering bertemu dan berbincang maka terjadilah suatu persahabatan di antara mereka. Dan, sejak saat itu Raga Dundang tidak lagi menggembalakan kerbau-kerbau miliknya di Gunung Tela, melainkan ke padang Panoq agar ia dapat berjumpa dan bertukar pikiran dengan lelaki muda itu.

Suatu hari saat mereka bertemu pada hari Jumat, lelaki muda itu mengajaknya untuk bersholat Jumat. Namun karena khawatir kalau kerbau-kerbaunya akan berkurang dan ia sebenarnya juga belum mengetahui secara pasti siapa lelaki muda yang menjadi sahabatnya itu, maka ia pun berkata, “Bukannya aku menolak ajakanmu itu sahabatku, tetapi apabila kerbau-kerbau ini aku tinggalkan kemungkinkan besar jumlahnya akan berkurang karena dicuri orang.”

“Mengapa hal itu engkau risaukan. Biarkanlah kerbau-kerbau itu ditempat ini. Semoga atas perlindungan Tuhan, tak seorang pun akan mengganggunya,” jawab sang lelaki muda.

“Kalau ucapanmu benar, baiklah. Aku akan turut bersamamu.”

Kedua pemuda itu pun kemudian berangkat bersama-sama menuju ke arah barat. Sang lelaki muda berjalan di depan, sedangkan Raga Dundang mengikutnya dari belakang. Sepanjang perjalanan mengikuti sahabat barunya itu Raga Dundang merasa dirinya berjalan sangat cepat di atas lautan yang luas. Dalam hatinya ia merasa heran, takjub dan sekaligus takut dengan apa yang sedang dialaminya. Namun ia tidak berani bertanya dan hanya mengikuti sahabatnya dari belakang sambil berdoa agar selamat sampai ke tujuan.

Beberapa saat kemudian sampailah mereka di sebuah masjid besar yang bertingkat dua. Sang lelaki muda lalu berkata pada Raga Dundang, “Engkau sholat di dekat pintu masuk masjid ini saja. Aku akan sholat di atas.”

“Masjid ini begitu besar dan jumlah jemaahnya pun sangat banyak. Aku khawatir kita tak dapat bertemu lagi. Dan, apabila kita tidak berjumpa kembali, bagaimana aku akan pulang?” tanya Raga Dundang.

“Jangan takut. Aku akan mencarimu. Nah, sekarang sholatlah di sini!” kata lelaki muda itu sambil berlalu meninggalkan Raga Dundang.

Singkat cerita, setelah sholat Jumat Raga Dundang hanya diam di tempatnya semula. Ia tidak berani keluar dari masjid karena takut kalau tidak dapat berjumpa lagi dengan pemuda sahabatnya. Dari tempatnya duduk ia selalu mengawasi dengan teliti setiap orang yang turun dari lantai atas masjid. Namun setelah sekian lama mengawasi, hatinya menjadi gundah karena tidak juga melihat sahabatnya.

Di saat hatinya semakin bertambah gundah, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya sambil berkata, “Raga Dundang marilah kita pulang.”

Mengetahui yang menepuk pundaknya adalah sahabatnya, Raga Dundang menjadi gembira. Mereka pun segera pulang kembali menuju padang Panoq. Dalam perjalan pulang itu mereka melewati lagi lautan luas hanya dengan berjalan kaki. Dan, walau langkah kakinya dirasa sangat cepat, namun ia tidak merasakan lelah sedikit pun.

Sesampainya kembali di padang Panoq Raga Dundang melihat kerbau-kerbaunya masih lengkap seperti semula. Mereka lalu berbincang sejenak di bawah sebuah pohon yang rindang hingga hari menjelang sore. Setelah itu mereka berpisah. Raga Dundang kembali ke rumah sambil menggiring kerbau-kerbaunya. Sedangkan si pemuda misterius pulang ke arah barat.

Keesokan harinya mereka bertemu kembali di padang Panoq. Saat mereka sedang asyik berbincang datanglah seorang perempuan yang diutus oleh ibu Raga Dundang untuk membawakan makan siang bagi anaknya. Setelah makanan siap dihidangkan Raga Dundang mempersilahkan lelaki itu untuk makan bersama. Lelaki muda itu hanya memakan hidangan yang berupa nasi dan sayur-mayur, sebab ia berpantang memakan lauk-pauk yang berasal dari makhluk bernyawa.

Selesai makan mereka lalu berbincang-bincang kembali sambil mengawasi kerbau-kerbau yang digembalakan. Dalam perbincangan itu Raga Dundang mengeluh pada si pemuda bahwa saat ini sedang banyak terjadi pencurian binatang ternak. Para pencuri ternak biasanya melakukan aksinya secara berkelompok, sehingga dalam sekali pencurian dapat membawa tiga atau empat ekor ternak sekaligus. Hal ini membuat dirinya menjadi khawatir, sebab agak sulit baginya apabila harus menjaga seluruh ternaknya terus-menerus sepanjang hari.

Mendengar keluh kesah Raga Dundang, sang pemuda menjadi kasihan dan kemudian mengeluarkan sebuah tongkat dari balik punggungnya untuk diberikan kepadanya. Menurutnya tongkat yang diberi nama Lego Bereng ini sangat berguna untuk menghalau orang-orang yang akan mencuri ternaknya. Namun sang pemuda mengharapkan agar tongkat yang diberikannya digunakan dengan sangat hati-hati, sebab apabila tongkat itu dipukulkan pada makhluk hidup maka yang dipukul akan berubah menjadi batu untuk selama-lamanya.

Singkat cerita, sejak diberi tongkat Logo Bereng hidup Raga Dundang menjadi lebih tenang dan tidak merasa takut lagi kalau kerbau-kerbau miliknya akan diambil orang. Namun hal itu hanya berlangsung selama beberapa minggu saja sebelum terjadi suatu malapetaka yang menimpa dirinya sendiri. Malapetaka yang menimpa Raga Dundang berawal tatkala ia sedang berada di muara sungai dekat pantai Selong untuk memandikan kerbau-kerbau miliknya. Waktu itu setelah sekian lama berkubang, si Pendok (kerbau yang terbesar) tetap tidak mau keluar dari air. Kelakuan si Pendok yang merupakan pemimpin kelompok tentu saja diikuti pula oleh teman-temannya, sehingga seluruh kerbau tetap berada di dalam air.

Melihat kejadian itu Raga Dudang menjadi heran. Biasanya apabila si Pendok sudah merasa puas berkubang ia akan mengajak kawan-kawannya ke darat untuk langsung menuju ke padang Panoq. Namun karena hari itu terlalu panas, maka mungkin si Pendok enggan untuk keluar dari kubangannya. Dan, agar si Pendok tidak berlama-lama di kubangan, maka Raga Dundang pun segera turun menghampirinya. Tetapi si Pendok tidak memperdulikan kedatangan Raga Dundang. Ia terus saja berkubang dengan enaknya.

Karena setelah dihampiri si Pendok seakan tidak peduli, maka tanpa disadari Raga Dundang memukul punggung si Pendok dengan tongkat Lego Bereng. Seketika itu juga si Pendok berubah menjadi batu. Kemudian Raga Dundang menghampiri kerbau yang ada di samping si Pendok. Namun karena kerbau itu tidak mau bangun, maka Raga Dundang memukulkan tongkatnya lagi sehingga kerbau itupun juga menjadi batu. Begitu seterusnya, satu per satu kerbaunya dipukul dengan tongkat Lego Bereng hingga seluruhnya berubah menjadi batu.

Setelah semuanya menjadi batu barulah Raga Dundang sadar akan kekhilafannya. Ia menjadi sangat menyesal dan tidak tahu harus berbuat apa. Apabila kejadian ini ia laporkan pada orang tuanya, tentu saja mereka tidak akan percaya dan menilai bahwa itu hanyalah akal-akalannya saja karena tidak dapat mempertanggung-jawabkan perbuatannya.

Oleh karena sudah sangat bingung, maka akhirnya ia memutuskan untuk memukul dirinya sendiri dengan tongkat Lego Bereng. Namun sebelum perbuatan itu dilakukan, ia mengeluarkan kata-kata wasiat yang berbunyi: “Semoga pada masa yang akan datang tempat ini berguna bagi orang banyak. Sapi, kerbau, kuda ataupun kambing yang kurus karena tak nafsu makan, akan menjadi sehat dan gemuk bila diberi minum dengan air yang dimbil dari tempat ini. Dan, apabila ada orang yang menderita encok dan sakit kepala mau meminum air dari tempat ini maka penyakitnya akan sembuh.” Selesai mengucapkan kata-kata wasiatnya, lalu tongkat Lego Bereng dipukulkan ke tubuhnya sendiri. Seketika itu juga Raga Dundang berubah menjadi batu.

Beberapa hari kemudian ketika Raga Dundang tidak kunjung pulang ke rumah, orang tuanya menjadi sangat khawatir. Oleh karena itu ibu Raga Dundang menyuruh suaminya untuk mencari ke tempat-tempat yang biasa didatangi Raga Dundang ketika sedang menggembalakan kerbau-kerbaunya. Ibunya merasa khawatir kalau Raga Dundang telah diganggu atau dicelakakan oleh kawanan pencuri ternak yang sedang marak di desanya.

Sang ayah pun segera berangkat mencari Raga Dundang. Tujuan pertamanya adalah ke Gunung Tela, namun di tempat itu ia tidak menjumpai Raga Dundang. Kemudian ia pergi lagi menuju ke padang Panoq. Di tempat itu ia berjumpa dengan pemuda misterius sahabat Raga Dundang. Ayah Raga Dundang lalu mendekati si pemuda dan bertanya, “Hai anak muda, adakah engkau melihat seorang pemuda yang biasa menggembalakan kerbaunya yang berjumlah sekitar 130 ekor di sini?”

“Dia sedang berada di muara laut Selong,” kata si pemuda singkat.

Mendengar keterangan lelaki muda itu, Ayah Raga Dundang langsung pamit untuk menuju ke laut Selong. Tetapi alangkah kecewanya ia tatkala tiba di muara laut Selong yang dijumpainya hanyalah batu-batu besar yang sebagian besar bentuknya mirip kerbau. Di antara sekian banyak batu tersebut ada sebuah batu yang mirip seperti orang yang sedang berdiri yang merupakan penjelmaan dari Raga Dundang.

Mula-mula ayah Raga Dundang merasa kesal karena tidak menemukan anaknya. Ia pun kemudian duduk di sebuah batu besar sambil memandang ke arah batu-batu yang berbentuk seperti kerbau itu. Namun setelah agak lama memperhatikan seluruh batu di tempat itu, terutama batu yang berbentuk seperti manusia sedang berdiri, maka akhirnya ia sadar bahwa batu-batu tersebut merupakan penjelmaan dari anak dan kerbau-kerbaunya. Ayah Raga Dundang menjadi terkejut setengah mati dan hampir pingsan, namun ia berhasil menguasai diri dan langsung berlari pulang untuk menceritakan kejadian itu kepada isterinya.

Sumber:
Diadaptasi bebas dari
Proyek Penerbitan dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1981. Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Benelli Tornado Tre 900 LE (2005)

Technical Specifications
Benelli Tornado Tre 900 LE (2005)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid cooled, 3-cylinders in line, 4-stroke, DOHC
88.0 x 49.2 mm
898 cc
4 valves per cylinder
11.0:1
143 hp (106.6 kW) @ 11500 rpm
100 Nm (73.8 ft. lbs) @ 8500 rpm
1 injector for each cylinder
6-speed
Chain

Sagem, electronic ignition
Electric starter
Wet sump



1st 14/39
2nd 18/35
3th 21/32
4th 23/30
5th 24/28
6th 25/27
Dimensions
Frame type


Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)


Suspension (rear)



Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Mixed design. Front trusses in ASD tubular steel securely
fitted with traction screws with aluminium alloy casting
rear section
23.5°
2039 mm (80.3 inches)
717 mm (28.2 inches)
1153 mm (45.4 inches)
1419 mm (55.9 inches)
810 mm (31.9 inches)

185 kg
20.5 litres

Marzocchi upside down stanchion fork diameter 50 mm,
adjustable in compression and extension with spring
pre-load
Asymmetric swingarm, composed of cast aluminium and
pressed in aluminium alloy, with Extreme Technology ingle
shock absorber adjustable in compression, duel regulation
for low and high speed dampin
120/70-R17
190/50-R17
Dual disc 320 mm with 4-piston calipers
Single disc 180 mm with 2-piston calipers

Picture: http://mrcycles.eu/infusions/hsgallery_panel/photogallery.php?photo_id=862

Benelli TnT 1130 (2007)

Technical Specifications
Benelli TnT 1130 (2007)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid cooled, 3-cylinders in line, 4-stroke, DOHC
88.0 x 62.0 mm
1130 cc
Chain driven double head cam shaft, 4 valves per cylinder
11.5:1
139 hp (103.7 kW) @ 9250 rpm
117 Nm (86.3 ft. lbs) @ 6750 rpm
Electronic injection with 1 injector per cylinder
6-speed
Chain
Wet, multi-plate
Single coil inductive discharge electronic ignition
Electric starter
Wet sump



1st 14/39
2nd 18/35
3th 21/32
4th 23/30
5th 24/28
6th 25/27
Dimensions
Frame type


Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)

Suspension (rear)


Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

mixed solution. Front ASD steel tube trellis, fastened with
screws to boxed rear section, aluminium alloy castings
Subframe: aluminium die-case
24°
2100 mm (82.7 inches)
790 mm (31.1 inches)
1050 mm (41.3 inches)
1443 mm (56.8 inches)
780 mm (30.7 inches)

199 kg
17 litres

Marzocchi 50 mm diameter \'upside down\' fork adjustable
in compression and rebound with spring pre-load
ASD steel tube trellis swingarm with Extreme Technology
single shock absorber with adjustable extension and spring
load
120/70-R17
190/50-R17
Dual disc 320 mm with radial-mounted 4-piston calipers
Single disc 240 mm with 2-piston calipers

Picture: http://www.arpem.com

Honda CB 1 (1988)

Technical Specifications
Honda CB 1 (1988)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid cooled, 4-cylinders in line, 4-stroke, DOHC
55.0 x 42.0 mm
399 cc
4 valves per cylinder
11.5:1
56 hp (41.8 kW) @ 10750 rpm
37 Nm (27.3 ft. lbs) @ 9500 rpm
Carburetors, VG06
6-speed
Chain
Wet, multi-plate
Full transistor ignition
Electric starter
Forced pressure and wet sump



1st 3.307 (43/13)
2nd 2.352 (40/17)
3rd 1.875 (30/16)
4th 1.590 (35/22)
5th 1.434 (33/23)
6th 1.333 (32/24)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Diamond
25.3°
2035 mm (80.1 inches)
705 mm (27.8 inches)
1025 mm (40.4 inches)
1370 mm (53.9 inches)
775 mm (30.5 inches)
130 mm (5.1 inches)
170 kg
11.5 litres

Telescopic, coil spring, oil damped
Swinging arm, coil spring, oil damped, spring pre-load
110/70-R17
140/70-R17
Single disc with 2-piston calipers
Single disc with 1-piston calipers

Picture: http://www.cb-1.com/

Sony Ericsson Xperia Arc

Specifications
Sony Ericsson Xperia Arc
Network
2G
3G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
HSDPA 900 / 2100
HSDPA 850 / 1900 / 2100 / 800
Size
Dimensions
Weight
Display
125 x 63 x 8.7 mm
117 gram
LED-backlit LCD, capacitive touchscreen, 16M colors
480 x 854 pixels, 4.2 inches
Memory
Phonebook
Call records
Internal
Card slot
Practically unlimited entries and fields, Photocall
Practically unlimited
320 MB storage, 512 MB RAM
microSD, up to 32GB, 8 GB included
Data
GPRS
HSCSD
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Up to 86 kbps

Up to 237 kbps
HSDPA, 7.2 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g/n, DLNA, Wi-Fi hotspot
v2.1 with A2DP

v2.0 microUSB
Features
OS
CPU

Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Android OS, v2.3 (Gingerbread)
1GHz Scorpion processor, Adreno 205 GPU,
Qualcomm MSM8255 Snapdragon
SMS (threaded view), MMS, Email, Push email, IM
Vibration, MP3, WAV ringtones
HTML
Stereo FM radio with RDS
A-GPS support
Yes
8 MP, 3264x2448 pixels, autofocus, LED flash
Yes, 720p@30fps, continuous autofocus, video light
Midnight Blue, Misty Silver
via third-party application
- Scratch-resistant surface
- Accelerometer sensor for auto-rotate
- Multi-touch input method
- Sony Mobile BRAVIA Engine
- Proximity sensor for auto turn-off
- Timescape UI
- Loudspeaker
- Touch focus, image stabilization, geo-tagging
- Face and smile detection
- Digital compass
- HDMI port
- Active noise cancellation with dedicated mic
- MP4/H.263/H.264/WMV player
- MP3/eAAC+/WMA/WAV player
- TrackID music recognition
- NeoReader barcode scanner
- Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Google Talk
- Facebook and Twitter integration
- Document viewer
- Adobe Flash 10.2
- Voice memo/dial/commands
- Predictive text input
- Calculator
- Organizer
- Calendar
- Alarm
- T9
Battery

Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Po 1500 mAh
Up to 430 h (2G)/400 h (3G)
Up to 7 h (2G)/7 h (3G)

Picture: http://laksamana-embun.blogspot.com/2011/01/sony-ericsson-xperia-arc-harga.html

Yamaha XJ 900 F (1986)

Technical Specifications
Yamaha XJ 900 F (1986)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air cooled, 4-cylinders in line, 4-stroke, DOHC
68.5 x 60.5 mm
891 cc
4 valves per cylinder
9.6:1
98 hp (73.1 kW) @ 9000 rpm
81 Nm (59.7 ft. lbs) @ 7000 rpm
Carburetors, Mikuni BS36 x 4
5-speed
Cardan
Wet, Multiple discs
CDI
Electric starter
Wet Sump Pressurised Circulation



1st 2.187
2nd 1.500
3rd 1.153
4th 0.933
5th 0.812
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Double cradle, steel
27°
2215 mm (87.2 inches)
735 mm (28.9 inches)
1245 mm (49 inches)
1480 mm (58.3 inches)
780 mm (30.7 inches)
145 mm (5.7 inches)
242 kg
22 litres

Telescopic Fork, 140 mm travel
Twin shock, Swingarm, 100 mm travel
100/90-R18
120/90-R18
Dual disc 267 mm with 2-piston calipers
Single disc 267 mm with 2-piston calipers

Picture: http://motosvit.com/Yamaha%20XJ%20400S%20Diversion.html

BMW R 65 LS (1982)

Technical Specifications
BMW R65 LS (1982)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air cooled, 2-cylinders boxer, 4-stroke
82.0 x 61.5 mm
650 cc
ohv, using push rod and rocker arm , 2 valves per cylinder
9.2:1
50 hp (37.3 kW) @ 7250 rpm
52.3 Nm (38.6 ft. lbs) @ 6500 rpm
2 constant depression carburettors Bing 64/32/307- 308
5-speed
Cardan

Battery Ignition
Electric starter
Wet sump




Dimensions
Frame type
Castor
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)



2210 mm (87 inches)
688 mm (27.1 inches)
1080 mm (42.5 inches)
1400 mm (55.1 inches)
810 mm (31.9 inches)

207 kg
22 litres

Telescopic, coil spring, oil damped
Swinging arm, coil spring, oil damped, spring pre-load
3.25-R18
4.00-R18
Single disc 260 mm with 2-piston calipers
Single disc 200 mm with 1-piston calipers

Picture: http://www.dcs.shef.ac.uk/~rod/Rod_fun_things.html

Suzuki GSX 400 FS impulse (1982)

Technical Specifications
Suzuki GSX 400 FS impulse (1982)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air cooled, 4-cylinders, 4-stroke, DOHC
53.0 x 45.3 mm
399 cc
4 valves per cylinder
10.7:1
48 hp (35.8 kW) @ 10500 rpm
34.32 Nm (25.3 ft. lbs) @ 8500 rpm
Carburetors, BS28
6-speed
Chain
Wet multiple plate
Full transistor system
Electric starter
Wet sump



1st 3.166 (38/12)
2nd 2.125 (34/16)
3rd 1.631 (31/19)
4th 1.333 (28/21)
5th 1.174 (27/23)
6th 1.083 (26/24)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Double cradle
27°
2105 mm (82.9 inches)
725 mm (28.5 inches)
1130 mm (44.5 inches)
1450 mm (57.1 inches)
810 mm (31.9 inches)

171 kg
15 litres

Telescopic, coil spring, oil damped
Swinging arm, oil dampened, spring 5-way adjustable
3.25-R19
3.75-R18
Dual disc with 2-piston calipers
Drum

Picture: http://www.93auto.ru/moto/suzuki/gsx-400-fs-impulse/

Kue Janda Mengandang

Salah satu makanan favorit warga Pulau Tidung adalah kue janda mengandang atau kue kelabu (sebutan masyarakat Pulau Panggang). Sesuai dengan namanya, konon kue ini diciptakan oleh perempuan yang menjadi janda karena ditinggal pergi oleh suaminya (tanpa pernyataan cerai) saat pernikahan mereka baru berjalan sekitar dua tahun. Sedangkan kata “mengandang” adalah candaan warga sekitar melihat si janda hanya berdiam diri di dalam rumah (mengandang). Untuk melampiaskan kekesalannya, sang janda tadi “iseng” membuat kue dengan mencampurkan segala macam bahan seperti tepung, santan kelapa, garam, pewarna, dan gula pasir lalu diaduk dan dikukus. Setelah matang ternyata kue tersebut rasanya enak dan legit yang akhirnya menjadi makanan favorit warga di Pulau Tidung dan Pulau Panggang.

Samsung M580 Replenish

Specifications
Samsung M580 Replenish
Network
2G
3G
CDMA 800 / 1900
CDMA2000 1x
Size
Dimensions
Weight
Display
123 x 60 x 11 mm
116 gram
TFT touchscreen, 256K colors
240 x 320 pixels, 2.8 inches
Memory
Phonebook
Call records
Internal
Card slot
Practically unlimited entries and fields, Photocall
Practically unlimited
256 MB RAM, 512 MB ROM
microSD, up to 32GB, 2 GB included
Data
GPRS
HSCSD
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB



Rev. 0, upto 2.4 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g, Wi-Fi hotspot
v2.1 with A2DP

v2.0 microUSB
Features
OS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Android OS, v2.2 (Froyo)
Qualcomm MSM 7627-2 600 MHz processor
SMS(threaded view), MMS, Email, IM
Vibration; MP3, WAV ringtones
HTML
Stereo FM radio with RDS
A-GPS support
Yes
2 MP, 1600x1200 pixels
Yes
Black, pink, blue
via Java MIDP emulator
- QWERTY keyboard
- Loudspeaker
- Geo-tagging
- Made partially by recycled bio-plastics
- MP4/H.264/H.263 player
- MP3/WAV/eAAC+ player
- Organizer
- Document viewer
- Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Google Talk
- Voice memo
- Predictive text input
- Calculator
- Organizer
- Calendar
- Alarm
Battery

Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1160 mAh
Up to 217 h
Up to 5 h 40 min

Image: http://www.technology-updates.com

Apa Efek Samping Tattoo Tubuh

tattoo cewek telanjangKarena tattoo dilakukan di kulit, maka terdapat kemungkinan untuk mengalami infeksi kulit ataupun komplikasi lainnya akibat tindakan tato tubuh tersebut. Resiko kesehatan yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :

Reaksi alergi
Bahan pewarna yang digunakan pada tattoo, terutama warna merah dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergi pada kulit. Akibatnya akan timbul rasa gatal di area tubuh yang ditattoo. Hal ini bahkan dapat berlangsung selama beberapa tahun setelah tattoo tubuh tersebut dibuat.

Infeksi kulit
Membuat tato tubuh juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi bakteri lokal di area tubuh yang dibuat tato. Gejala yang dirasakan bila terjadi infeksi adalah kemerahan, bengkak & rasa sakit serta adanya nanah di tempat tato tersebut berada.

Masalah kulit lainnya
Kadang benjolan yang disebut dengan granuloma dapat timbul di setira area tubuh yang di tattoo dengan warna, terutama warna merah. Membuat tato juga dapat menimbulkan tumbuhnya jaringan di sekitar tato yang disebut dengan keloid.

Penyakit menular
Bila peralatan yang digunakan untuk membuat tato terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi penyakit, maka penyakit tersebut juga dapat masuk kedalam darah. Penyakit yang dapat menular melalui darah antara lain adalah hepatitis B, hepatitis C, tetanus, serta infeksi HIV yang dapat menyebabkan AIDS.

Komplikasi saat MRI
Meskipun jarang terjadi, tato atau make-up permanen dapat menyebabkan timbulnya rasa terbakar atau bengkak saat dilakukan pemeriksaan dengan MRI (magnetic resonance imaging). Pada beberapa kasus, pigmen pada tato juga dapat mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan saat MRI.

Bila mengalami reaksi alergi, infeksi kulit atau masalah kulit lainnya, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pada beberapa kasus, bahkan diperlukan prosedur penghilangan tattoo.

Kue Abu

Bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu, ada suatu cemilan atau makanan khas berupa kue yang digemari karena rasanya gurih dan sangat cocok jika ditemani secangkir kopi pahit. Oleh warga Pulau Kelapa cemilan ini diberi nama kue abu, walaupun bahannya tidak sedikit pun menggunakan abu. Kue abu dahulu sering disajikan oleh para ibu kepada suami mereka ketika pulang dari melaut. Namun seiring dengan perkembangan zaman kue abu semakin jarang disajikan, kecuali pada acara-acara tertentu seperti: khitanan, perkawinan, dan perayaan hari besar.

Cara membuat kue abu adalah dengan mencampur parutan kelapa tanggung (tidak muda atau tua), gula pasir, dan tepung ketan putih. Campuran dalam bentuk adonan tersebut kemudian dibagi dua. Tiap adonan diberi pewarna makanan sesuai dengan kebutuhan atau selera pembuatnya. Selanjutnya, adonan pertama dicetak di atas loyang lalu dikukus. Setelah setengah matang, pada bagian atasnya dituangkan lagi adonan yang kedua. Dan, apabila telah matang dan kering, kue telah siap disajikan dengan cara dipotong dadu. (pepeng)

Bimota Mantra (1998)

Technical Specifications
Bimota Mantra (1998)
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air cooled, l-twin, 4-stroke
92.0 x 68.0 mm
904 cc
2 valves per cylinder
9.2:1
86 hp (64.1 kW) @ 7000 rpm
90 Nm (66.4 ft. lbs) @ 5500 rpm
Carburetors
6-speed
Chain
Dry multi-disc
Electronic with inductive discharge
Electric starter
Wet sump with oil cooler



1st 15:37
2nd 17:30
3rd 20:27
4th 22:24
5th 24:23
6th 28:24
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)

Suspension (rear)

Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Light aluminium alloy pipes of oval cross-section
24°
2020 mm (79.5 inches)
695 mm (27.4 inches)
1220 mm (48 inches)
1370 mm (53.9 inches)
780 mm (30.7 inches)

172 kg
24 litres

Telescopic fork with 43 mm stanchions with rebound
adjustments, 120 mm travel
Single shock absorber with compression, rebound, pre-load
and length adjustments, 130 mm travel
120/70-R17
180/55-R17
Dual disc 320 mm with 4-piston calipers
Single disc 230 mm with 2-piston calipers

Picture: http://www.fuzzygalore.com/2006/02/war-of-the-ugly-worlds-bimota-mantra-and-the-victory-vision/